Sabtu, 25 Agustus 2007

Virus oh virus... (virus komputer)

Hari ini saya diserahi tugas ngasih pembekalan pengantar Petrologi untuk mahasiswa S-2 ASEAN di Jurusan Teknik Geologi FT-UGM. Laptop untuk presentasi disediakan oleh bagian sarana-prasarana. Sebenarnya pengin bawa laptop sendiri selain aman dari virus, juga perangkat lunak yang saya pakai untuk presentasi tidak umum di Indonesia (LyX). Laptop sudah telanjur disiapkan ya terpaksa berkas LyX harus diubah ke PDF. Lagian laptopnya baru dibeli, sekalian ngetes lah. Cuman sayangnya hanya ada O/S Microsoft Windows. Gak apa-apa lah, toh ada Adobe Reader. Btw, setelah selesai ngasih pembekalan dan balik ke komputer pribadi ternyata flash disk panen virus, hik...:-(.

Mengapa orang lebih suka dengan userfriendliness (kemudahan) dan yang pasti harus berurusan dengan virus, daripada yang "kurang" userfriendly tapi tidak perlu ngurusin virus? Misalnya menggunakan Linux. Masih ingat, orang selalu mengatakan Microsoft lebih userfriendly daripada Linux? Pernahkah? berpikir, seandainya kena virus... berapa waktu yang harus dibuang untuk memantain virus? Kalau virusnya hanya ecek-ecek dan tidak merusak sih tidak apa-apa... tetapi kalau sampai merusak harddisk atau data-data penting, mungkin yang bisa dilakukan cuman merenungi nasib, he..he...

Sebenarnya, saat ini hampir semua perangkat lunak yang sudah ber-GUI (istilah keren dari tatap muka grafis) boleh dikatakan sudah userfriendly. Tingkat userfriendly-nya tergantung seberapa lama kita sudah memakainya. Coba aja bandingkan antara menggunakan Microsoft Word (versi 97/2000 atau yang lebih baru) dengan OpenOffice.org Writer (versi 2.2.1). Hasil dan pemakaiannya tidak jauh berbeda. Memang kelengkapan fiturnya agak lain, karena lain pendekatan desain. Kita barangkali bisa hitung-hitungan, antara menggunakan *.doc (MSWord) dengan *.odt (OOoWriter), seberapa sering di antara kedua berkas ini berurusan dengan virus? Anda bisa jawab sendiri.

Untuk mengurangi waktu maintain virus yang tidak ada gunanya, coba lah beralih ke O/S yang tidak rentan terhadap virus (bahasa kerennya, vulnerabilitas terhadap virusnya kecil atau bahkan 0), misalnya Unix-like O/S seperti Linux. Selama hampir 10 tahun menggunakan perangkat lunax berbasis Unix, belum pernah rasanya berurusan dengan virus. Apalagi sampai data yang rusak... kalau berkas hilang karena salah perintah sih biasa, itupun pas awal-awal belajar sistem Unix (berkas ke-delete dengan perintah rm -r * (hilang 1 direktori).

Selamat merenung... apakah mau berurusan dengan virus atau damai tidak pernah tersentuh virus komputer...:-).

Tidak ada komentar: