Kamis, 29 November 2007

Lempeng samudra menunjam datar dan patah

Bisakah slab (lempeng samudra) patah ketika menunjam di bawah kerak benua? Jangankan lempeng yang begitu keras, hati saja yang lembut bisa patah... Serius lho... Btw, sebab-musabab lempeng patah ogut belum pernah baca... sorry saja. Namun lempeng patah sudah pernah dibahas di beberapa artikel jurnal, misalnya Setijadji et al (2005) dan ... (sorry, lupa gue).

Yang menarik sih bukan lempeng-nya yang patah, tetapi membelok mendekati horisonal (istilah kerennya, flat subduction). Di Indonesia penampakan seperti ini tidak ada... tetapi di Amerika Latin bagian barat bisa dijumpai di sekitar Nazca (Peru) dan Juan Fernandez (Chile). Penunjaman datar dicirikan oleh perubahan dari penunjaman normal menjadi lebih kurang 30o. Apa keuntungan dari penumjaman datar ini?

Pada saat lempeng menunjam biasa, lempeng mengalami hidrasi dan terjadinya pemendekan kerak pada bagian depan. Sedangkan pada saat belok menjadi datar, litosfer yang yang terletak di atas lempeng akan mengalami hidrasi (atau lempeng mengalami dehidrasi). Nah, ketika lempeng bergerak horisontal, luas permukaan lempeng yang mengalami dehidrasi semakin luas, dan bagian dari kerak bumi yang berpengaruh terhadap pembentukan magmanya menjadi bervariasi. Seperti halnya di Amerika Latin, bagian yang dekat dengan penunjaman pelelehan lempeng membentuk deretan porfiri tembaga (Chile dan Peru termasuk Argentina), sedangkan bagian timurnya yang agak jauh dari penunjaman membentuk deretan porfiri timah yang konon banyak dipengaruhi oleh pelelehan kerak benua.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan mineralisasi Cu-Au yang berkaitan dengan sistem busur magmatik, umumnya berasosiasi dengan magmatisme yang menunjukkan tipe magma adakitik (e.g., rasio Sr/Y tinggi dan Yb rendah). Namun, belum ada konsensus tentang asalmula adakit dalam sistem busur (apakah magma dari pelelehan lempeng samudra atau dari evolusi magma yang dihasilkan dari mantel yang dalam?). Dari beberapa litertur diperoleh bahwa magmatisme adakitik berhubungan dengan suatu perubahan geodinamik utama (lempeng samudra patah (slab break-off), penebalan kerak, penunjaman dari litosfer samudra yang panas, atau penunjaman datar). Pembentukan magma adakitik ini mempunyai dampak pada pembentukan endapan porfiri Cu/epitermal.

Itu kira-kira bagaimana lempeng berbelak-belok atau patah... (sorry referensi lempeng patahnya belum ketemu). Ntar kalau ada waktu diterusin deh....

Tidak ada komentar: