Semua orang sudah tahu, banjir disebabkan oleh kegagalan tanah mengurangi laju aliran permukaan dengan cara menyerapnya. Daerah resapan air banyak sudah beralih fungsi, seperti hutan-hutan banyak yang digunduli, areal tanah berubah menjadi beton dan aspal. Sampai kapan pun kita tidak akan sanggup mengatasi banjir...:-). Bagaimana mengatasi masalah banjir ini? Haruskah aktivitas terhenti hanya karena banjir? Ide ngawur ini mungkin bisa digunakan, kalau nggak anggap angin lalu saja.
- di daerah 'langganan' banjir, masyarakat disarankan untuk membuat rumah panggung atau rumah minimal 2 lantai. Lantai dasar sebisa mungkin kedap air atau hanya tiang penyangga saja
- desain pondasi dan tiang lantai 1 harus sesuai standard bangunan air, sehingga kalau kerendam banjir tidak apa-apa
- tiap rumah harus mempunyai minimal 1 alat transportasi air. Jadi ketika banjir mobilisasi tetap bisa dilakukan, misalnya ke pasar, sekolah, dll.
- pasar-pasar dan aktivitas publik yang lain tetap berjalan meskipun dalam kondisi banjir, tetapi di lantai 2 atau di atasnya. Jadi meskipun banjir, aktivitas tetap seperti tidak pernah banjir.
- dlsb.